Latar Belakang Lemdiklat Astha Hannas

Era reformasi mulai tahun 1998 tepatnya sejak berakhirnya Orde Baru yang ditandi dengan lengesernya Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998, yaitu dimaksudkan untuk memperbaiki kehidupan bermasyarakt, berbangsa dan bernegara. Namun kenyataannya sampai saat ini belum mampu memberikan kedamaian dan kemakmuran rakyat sebagaimana yang diharapkan, serta belum sepenuhnya mampu melampiaskan diri dari keterpurukan ekonomi nasional dan masalah KKN. Era ini sering diberi label Reformasi kebablasan. Perilaku elit bangsa di segala strata umumnya lebih mengutamakan kepentingan diri dan kelompoknya dibanding dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.

Kita sadar bahwa bangsa ini telah kehilangan jati dirinya yatitu menurunnya pemahaman, kesadaran, rasa dan semangat kebangsaan. Oleh karena itu, kita harus bangkit dan berkarya memajukan kehidupan bangsa, menuju masyarakat yang makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka NKRI, serta mengembangkan budaya toleransi dalam keberagamaan Bhineka Tunggal Ika. Sudah selayaknya kita menghormati jasa para pahlawan, para pendiri Negara ini, sehingga dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Kita perlu menggali, menumbuh kembangkan wawasan kebangsaan. Salah satu upayanya adalah melalui pendidikan dan pelatihan REVOLUSI MENTAL yang memfokuskan kegiatannya pada pembangunan karakter bangsa. Dan KADER PEMIMPIN INDONESIA. Hal mana sudah menjadi tuntutan globalisasi bahwa hanya bangsa yang berkarakter, cerdas dan bergaya sainglah yang mampu berdiri tegak sebagai bangsa yang bermartabat.

Hubungi Kami via Whatsapp